Protected by Copyscape Duplicate Content Tool

Sabtu, 24 Desember 2011

Anime Quiz 1

Salam Animovies!

Terimakasih saya ucapkan buat pembaca yang udah sering nyambangin blog ini. Tak terasa, sudah cukup lama saya berbagi info mengenai hal-hal yang kita sukai disini. Oleh karena itu, untuk lebih menambah pengetahuan kita semua mengenai anime, saya membuat rubrik Anime Quiz ini.

Beberapa hal yang harus diketahui mengenai rubrik ini:

1.Rubrik Anime Quiz berisi 10 pertanyaan-pertanyaan ringan seputar anime,dan pembaca sekalian bisa berpartisipasi menjawab semua pertanyaan yang ada via comments.

2.Maaf, tapi penulis tidak menyediakan hadiah bagi pembaca, meskipun bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar. Harap maklum, karena rubrik ini dibuat hanya untuk asah pengetahuan & juga just for fun saja.

3.Saya tidak melarang kalian googling mencari jawaban untuk pertanyaan yang tidak kalian ketahui.

4.Sekian dari penulis, & selamat menjawab!!


Okay, mari segera kita mulai rubrik ini...
Here weee gooo...!!!

1).Disebut dengan istilah apakah monster raksasa yang muncul sebagai musuh dalam serial Evangelion?


a. Lilith
b. Eva
c. Angel
d. Adam

2).Ilmu pengetahuan kuno ini berfokus pada usaha untuk mengubah logam dasar menjadi emas, dan juga penelitian mengenai philosopher stone. Elric bersaudara menguasainya dengan benar-benar fasih. Ilmu apakah yang dimaksud?
a. Geology
b. Biology
c. Alchemy
d. Zoology

3).Disebut dengan istilah apakah ukuran kekuatan seseorang dalam anime One Piece?
a. Kai
b. Nen
c. Pound
d. Doriki

4).Dalam anime Gundam Seed Destiny, ZGMF-X20A merupakan kode untuk unit yang bernama:
a. Impulse Gundam
b. Destiny Gundam
c. Legend Gundam
d. Strike Freedom Gundam

5).Siapakah NAMA KELUARGA dari tokoh anime ini?


a. Hirazawa
b. Tainaka
c. Akiyama
d. Nakano

6).Dalam manga & anime Deathnote, Yagami Raito membunuh 'duplikat L' yang ternyata merupakan terdakwa hukuman mati. L menggunakan taktik ini untuk mengungkap dimana keberadaan kira. Pertanyaannya adalah, Siapakah nama terdakwa hukuman mati yang menggantikan L muncul di layar televisi, dan kemudian dibunuh oleh Raito saat itu?
a. Lind L Tailor
b. Raye Penber
c. Naomi Misora
d. Erald Coil

7).Diibaratkan sebagai binatang apakah, tokoh bernama Agito/Akito dalam anime Air Gear?


a. Harimau
b. Gagak
c. Babi
d. Hiu

8).Berikut ini merupakan manga/anime yang bercerita mengenai musik, kecuali:
a. K-ON!!
b. BECK
c. Nodame Cantabille
d. Bakuman

9).Tokoh utama dari manga mengenai sepakbola yang berjudul 'SHOOT' bernama:
a. Toshi
b. Tsubasa
c. Kakeru
d. Rukawa

10).Pulau terakhir di Grand line yang konon merupakan tempat Gold Roger menyimpan harta karunnya disebut:
a. Marie Joa
b. Raftel
c. Baltigo
d. Ohara

Bagaimana?
Apakah pertanyaan diatas masih terlalu mudah bagi kalian?
Yah, wajar... karena ini baru pertama kali, maka saya kasih pertanyaan yang mudah-mudah dulu, deh...

Untuk ke depannya, tingkat kesulitan pertanyaannya akan saya naikkan sedikit demi sedikit.

Tapiii jika ternyata ada beberapa pertanyaan yang tak bisa kalian jawab, maka kayaknya masih perlu belajar lagi seputar anime niih...

he he he... Okay, sampai jumpa di rubrik Anime Quiz selanjutnya!!!

Selasa, 13 Desember 2011

Pro dan Kontra seputar Anime

"Suatu saat nanti, aku akan menjadi raja bajak laut!"

Tahukah kalian siapa yang pernah berbicara seperti itu?
Yep, dialah Luffy, tokoh utama dari serial anime & manga berjudul One Piece. Serial hasil karya mangaka bernama Eiichiro Oda ini sudah menjadi hits di berbagai negara, dan menjadi serial manga & anime paling digemari & dinanti. Meskipun bercerita mengenai bajak laut, One Piece tidak serta merta hanya berisikan pertarungan, kekerasan, maupun peperangan saja.

Dari segi cerita, berbagai macam fantasi dan juga imajinasi yang dibagikan oleh Oda sensei melalui guratan tintanya sukses menghipnotis para pembaca manga & juga penonton setia anime nya. Banyak sekali unsur positif yang terselip di anime semacam One Piece ini. Persahabatan, Perjuangan, mimpi, harapan & cita-cita. Melalui anime ini, Oda sensei mengajarkan pada kita mengenai nilai hidup, pesan moral, hingga arti persahabatan & perjuangan.



Namun, apa lacur?
Komisi Penyiaran Indonesia pernah melabeli One Piece sebagai salah satu anime yang tidak layak tayang di Indonesia. Well...well...
Di postingan ini, saya tidak mengajak kalian untuk bicara soal One Piece kok... Saya cuma mengambil One Piece sebagai contoh saja. Bersama One Piece, ada Naruto, Bleach, Conan, hingga Deathnote yang harus menerima cap 'bermasalah' di beberapa stasiun tv kita.

Mengapa?
Apa yang salah dengan anime-anime itu?
Nah, ini dia yang hendak saya bahas disini.
Saya akui, saya bukan yang pertama bicara seputar masalah ini.
Hanya saja, jika kalian (termasuk saya) memang menyukai anime, maka sudah sewajarnya kita mulai berpikir lebih kritis lagi mengenai hal ini.

Biar saya bercerita sebentar.
Suatu ketika, pada saat saya tengah menonton anime (Naruto kalo nggak salah...), datanglah teman saya. Saya persilakan dia masuk, duduk diruang tamu, dan ngobrol sejenak. Ketika dia melihat ke arah layar tv saya, dia lantas nyeletuk seperti ini: "Ngapain kamu nonton kartun beginian? kayak anak kecil aja..." Yah, saya nggak terlalu bisa mendebat dia saat itu. Tapi, ketika esoknya saya berkunjung ke rumahnya, dia malah lagi nonton sinetron, dimana disitu bercerita tentang pesugihan, dan ada adegan orang lagi berantem dengan laba-laba 3D. What the....??? (Kalian tau kan, sinetron yang saya maksud?) Anime & sinetron khas indo. Menurut kalian, mana yang seharusnya mendapat label 'bermasalah'?



Menurut saya, inilah akar dari permasalahan ini.
Di persepsi sebagian besar orang Indonesia, anime dianggap sebagai kartun, yang diperuntukkan bagi anak-anak. Berbagai macam judul dan genre anime yang ada dipukul rata, seakan-akan semuanya itu hanya untuk anak-anak. Sehingga muncul sebuah anggapan bahwa anime memang acara untuk anak-anak.
Sebenarnya, tanggapan ini tidak sepenuhnya salah, dikarenakan memang ada banyak anime yang bobot ceritanya ringan, penuh adegan & karakter lucu, dan dipadu dengan animasi warna-warni yang menarik. Khas sekali dengan karakteristik anak-anak usia 6-9 tahun. Hanya saja, tidak semua judul anime seperti itu.

Untuk lebih mudah membandingkannya, mari kita ambil beberapa contoh.
Lihatlah anime berjudul Doraemon, Minky momo, P-Man, Ninja Hattori, hingga Bakabon. ceritanya ringan, simple, lucu, dan sangat mudah dimengerti. Jelas sekali bahwa anime-anime tersebut diperuntukkan bagi anak-anak.

Kemudian, mari kita tengok judul-judul lain, seperti One pIece, Naruto, Bleach, Dragon Ball, hingga Fairy Tail. Ada adegan kekerasannya, tapi masih dalam tahap wajar. Cerita yang menantang, tegang, dan penuh petualangan. Pasti ini diperuntukkan bagi penonton usia remaja, yang mulai berpikir kritis.

Lantas, bagaimana dengan Evangelion, Death Note, Detective Conan, Code Geass, Blood+ hingga Bakemonogatari? Kebanyakan dari anime-anime itu terselip unsur Gore, violent, pembunuhan, jalan cerita yang rumit, hingga terkadang terselip adegan-adegan vulgar. Jelas sekali, mereka tergolong dalam kategori anime dewasa.

Inilah dia, satu point penting yang menurut saya diabaikan oleh KPI.



Rating! Di Jepang, semua anime sudah tentu dikelompokkan menurut ratingnya. Sehingga, jam penayangannyapun berbeda-beda.
Masalahnya, rating tersebut seperti tidak berlaku di Indonesia. Pihak televisi membuat anime tersebut seolah-olah untuk anak-anak. Hal ini bisa dilihat dari jam tayang dan penayangan iklan. Mayoritas anime-anime remaja & dewasa ditayangkan saat jam anak-anak aktif di rumah (minggu atau sore hari) dengan iklan yang juga untuk anak-anak.

Hal yang terjadi berikutnyapun sudah bisa ditebak.
Bayangkan reaksi seorang ibu, yang tengah menyuapi anaknya di depan tv di hari minggu pagi, dan terbelalak kaget melihat adegan vulgar di anime ranma 1/2 yang luput sensor. Hal ini sudah pasti akan memberikan persepsi negatif dimata orang tua. Secara sepihak, mereka akan menilai, bahwa anime itu:
1. Penuh dengan unsur kekerasan
2. Merusak moral
3. Porno!!!
4. Nggak mendidik lah, Nggak bermanfaat lah, dsb...

Padahal, banyak tayangan buatan Indonesia yg jauh lebih tidak mendidik, seperti sinetron, film percintaan remaja juga film horor. Dikala tayangan-tayangan Indonesia tidak mendidik, KPI malah sibuk mengurusi tayangan luar tanpa mengurusi tayangan negeri sendiri (hanya sedikit dari banyak tayangan bermasalah negeri sendiri yang diurusi KPI).

Lantas, siapa yang salah?
Pihak stasiun televisi, badan lembaga sensor Indonesia & juga KPI harusnya lebih responsif dan peka mengenai masalah ini. Seharusnya sebelum ditayangkan, anime dikaji terlebih dahulu. Mengenai genre, dan juga ratingnya (jangan asal sensor melulu...). Ketika genre & rating sudah ditetapkan, maka baru bisa dipilih jam tayang yang tepat. Tidak sepatutnya anime-anime seperti Ranma, Shinchan, hingga Conan tayang di jam anak-anak.



Sudah pasti anak kecil bakalan melongo gak tahu apa-apa ketika melihat conan menjabarkan analisisnya didepan si pelaku. Sudah pasti si Ibu akan kelabakan mendapati tingkah anaknya yang coba-coba menggambar 'si gajah' gara-gara terpengaruh anime Crayon Shinchan. Sudah pasti si anak kecil bakalan meniru adegan-adegan kekerasan ala Naruto.

Jika hal semacam ini sudah terjadi, maka cap buruk langsung dialamatkan pada anime yang bersangkutan. Mereka akan menilai anime ini buruk, karena berisi adegan kekerasan, vulgar, pembunuhan, dan lain sebagainya, yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak (Halooo??? perasaan anime-anime itu emang bukan untuk anak-anak, deh...). Buntutnya, beberapa judul anime top di Jepang justru tidak masuk, dan dilarang tayang di Indonesia.

Sejujurnya saya berpendapat bahwa kualitas serial di Indonesia sendiri tidak jauh lebih baik dari anime bahkan lebih buruk. Saya tidak akan menyebutkan nama, tetapi berulangkali saya selalu melihat beberapa sinetron yang membawa pengaruh negatif terhadap perkembangan otak. Yang ditayangkan kebanyakan adalah percintaan, gaya hidup konsumtif hingga obrolan-obrolan sampah yang tidak berkualitas.

Penyelesaian dari hal ini memerlukan perhatian lebih dari pihak stasiun televisi, dan juga KPI itu sendiri. Dengan penilaian & pengkajian mendalam mengenai judul anime yang hendak tayang, akan memberikan pemahaman & juga memberikan persepsi baru bagi masyarakat awam, bahwa anime tidak seutuhnya untuk anak-anak, dan anime tidak selalu memberikan pengaruh negatif.

Selain itu, selalu ada pesan moral yang terkandung dalam sebuah anime. Catat ini! DI hampir semua anime yang sudah saya tonton, selalu terselip nilai-nilai positif, yang benar-benar besar manfaatnya jika bisa diaplikasikan di kehidupan kita.
Beberapa sisi positif yang terdapat dalam anime adalah:
1. Anime mengajarkan kita untuk selalu berimajinasi.
Imajinasi itu penting! Bahkan, Einstein sendiri berkata bahwa imajinasi jauh lebih penting dibandingkan ilmu pengetahuan.
2. Anime mengajarkan kita bahwa kebaikan akan selalu menang. Klasik, memang. Tapi tunggu dulu... bukankah hal ini patut untuk ditanamkan dalam pikiran anak-anak sejak usia dini?
3. Anime mengajarkan berbagai hal penting seperti nilai persahabatan, pengorbanan, hingga perjuangan.

Sedangkan sinetron mengajarkan kita untuk.... eeenggg..... apa ya?
O, ya saya ingat. Sinetron mengajarkan kita untuk selalu:
1. Berpakaian tidak rapi disekolah
2. Dugem, & mabok-mabokan.
3. Berantem rebutan pacar.
4. Menjadi ortu jahat bin sadis, & gemar menyiksa
5. Percaya pada hal-hal gho'ib.
6. Naik Elang 3D kemanapun kita pergi.

Ha ha ha ha....
Menurut kalian, mana yang seharusnya pantas untuk dicap 'bermasalah'?



Jadi, sudah paham kan, point-point dari pembahasan kita diatas?
Kesimpulannya, Tidak semua judul anime layak untuk ditonton oleh anak-anak. Karena, sebagian merupakan anime yang diperuntukkan bagi pemirsa remaja, sebagian lagi dewasa. Jadi, jangan caci maki orang dewasa yang masih suka menonton anime, karena itu bukan hal yang salah. Selain itu, anime selalu punya nilai moral yang begitu bermanfaat jika diaplikasikan dalam kehidupan. Jadi, mentang-mentang adegannya berantem, jangan langsung men-judge bahwa anime itu tidak bermanfaat.

Ada pesan yang ingin saya bagi kepada bapak/ibu sekalian, yang seringkali melarang putra-putrinya untuk menonton anime.

jangan terus-terusan menyudutkan anime, dan mencapnya dengan berbagai hal negatif. Di Indonesia sendiri, banyak sekali acara yang dampaknya jauh lebih negatif jika dibandingkan dengan anime (Mau,saya jabarkan satu-per satu disini???). Dan ironisnya, orang tua kebanyakan justru 'menghalalkan' acara-acara semacam itu untuk ditonton oleh putra-putrinya. Sudah jelas, ada yang salah disini.

Lalu, untuk Lembaga negara independen yang bernama Komisi penyiaran Indonesia.

Kajilah setiap tayangan dengan lebih mendalam, baik itu tayangan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Tentukan ratingnya dengan benar (tayangan ini layak ditonton oleh siapa), dan pilihkan jam tayang yang tepat bagi tayangan tersebut. Jika hal-hal yang saya sebutkan tadi sudah dilakukan, maka saya yakin tak akan lagi muncul masalah semacam ini.

Terakhir, saya berpesan pada pembaca sekalian.
Jika kalian adalah anak-anak, tontonlah anime sewajarnya. Dalam artian, tidak semua judul bisa kalian telan. Untuk beberapa judul, ada baiknya jika kalian minta didampingi oleh orang tua. Jika anda adalah orang tua dan memiliki anak yang hobi menonton anime, maka jangan khawatir. Anime bukan racun bagi anak anda, asal anda selektif, dan paham mengenai nilai moral didalamnya yang bisa diajarkan pada anak anda. Dan, jika anda adalah orang dewasa yang masih mencintai anime, jangan khawatir. Anda normal. Teruslah berimajinasi, dan teruslah menikmati alur cerita yang tersaji.

Sekian, sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.

Posted originally by:
Animovies.